Clock

Selasa, 03 Maret 2015

Tugas 1 Proposisi dan Penalaran "Bahasa Indonesia 2"



PROPOSISI

Proposisi berbentuk kalimat berita netral. Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat harapan, dan kalimat inversi tidak disebut proposisi.
Proposisi dapat dibedakan berdasarkan Jenis dan Kriteria. Berdasarkan jenis dibedakan dengan lingkaran yang disebut lingkaran Euler.
1
    Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek sama dengan perangkat yang terdapat dalam predikat. Semua S adalah semua P

contoh : Semua sehat adalah semua tidak sakit.
2     
     Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek menjadi bagian dari perangkat predikat. Semua S adalah P

contoh : Semua sepeda beroda.

Sebaliknya, suatu perangkat predikat merupakan bagian dari peringkat subjek. Sebagian S adalah P

contoh : Sebagian binatang adalah kera

3.     Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek berada diluar perangkat predikat. Dengan kata lain, antara subjek dan predikat tidak terdapat relasi. Tidak satu pun S adalah P

contoh : Tidak seorang pun manusia adalah binatang

4.     Sebagian perangkat yang tercakup dalam subjek berada di luar perangkat predikat. Sebagian S tidaklah P

contoh : Sebagian kaca tidaklah bening

Jenis proposisi berdasarkan kriteria :
1.     Berdasarkan bentuk : proposisi tunggal dan proposisi majemuk
2.     Berdasarkan sifatnya : proposisi kategorial dan proposisi kondisional;
3.     Berdasarkan kualitas : proposisi posititif (afirmatif) dan proposisi negatif;
4.     Berdasarkan kuantitas : proposisi umum (universal) dan proposisi khusus (partikular).

Secara garis besar dapat digambarkan dalam diagram berikut:





Bentuk-bentuk proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi, yaitu berdasarkan kualitas dan kuantitas didapat empat macam proposisi, yaitu :
1.     Proposisi umum-positif – proposisi A
2.     Proposisi umum-negatif – proposisi E
3.     Proposisi khusus-positif – proposisi I
4.     Proposisi khusus-negatif – proposisi O


PENALARAN

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut Proposisi.
Macam Penalaran
a.       Penalaran Deduktif
b.      Penalaran Induktif


Penalaran Deduktif
Penalaran yang bertolak dari sebuah konklusi/kesimpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. 
Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis. Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis kedua adalah yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu :
-          Silogisme Kategorial
-          Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
-          Premis Umum : Premis Mayor (My)
-          Premis Khusus : Premis Minor (Mn)
-          Premis Simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor. Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai berikut :
-          Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah
-          Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
-          Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
-          Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.

-          Dari premis yang postif, akan dihasilkan simpulan yang positif
-          Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
-          Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
-          Dari premis mayor khusus dan premis mayor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, bila simpulannya juga menolak berarti konsekuen.
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi Alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.

Contoh Paragraf Deduktif dan Induktif

Contoh Paragraf Deduktif    :
1.     Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan dan setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang berbeda beda diantaranya adalah dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normal bahkan banyak kasus orang yang menggunakan narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis
2.     Kebersihan sangat penting bagi kesehatan. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga kebersihan baik itu dari makanan yang kita makan, kebersihan pakaian yang kita gunakan maupun lingkungan tempat tinggal kita. Sudah banyak orang yang terserang penyakit dikarenakan kurang menjaga kebersihan
3.     Indonesia adalah negara yang majemuk. Terdapat banyak agama dan kepercayaan dan selain itu suku budaya indonesia sangat beragam misalnya suku jawa, madura, batak, ambon dan masih banyak lagi suku - suku yang memiliki ciri khas masing - masing

Contoh Paragraf Induktif`    :
1.     Banyak sekali orang yang terkena penyakit sebagai akibat dari kurangya kesadaran menjaga kebersihan baik itu dari makanan, pakaian yang kita gunakan maupun lingkungan tempat kita tinggal padahal hampir semua dari kita sudah tau bahwa kebersihan itu sangat penting untuk kesehatan
2.     Suku jawa, suku madura, batak dan ambon adalah salah satu dari sekian banyak suku yang terdapat di Indonesia. Selain suku dan budaya yang beragam, terdapat pula berbagai agama dan kepercayaan maka dari itu Indonesia dikenal dengan negara yang majemuk
3.     Narkoba memiliki efek candu yang sangat kuat dan dari jenis jenis narkoba tersebut ada yang dapat menyebabkan gairah meningkat, detak jantung meningkat, dan pada kondisi tertentu dapat menyebabkan overdosis dan kematian. Menghindari narkoba adalah harga mati karena sangat berbahaya bagi kesehatan














Referensi :
·        http://bctask.blogspot.com/2011/03/pernalaran-bahasa-indonesia-2.html