PROPOSISI
Proposisi
berbentuk kalimat berita netral. Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat
harapan, dan kalimat inversi tidak disebut proposisi.
Proposisi
dapat dibedakan berdasarkan Jenis dan Kriteria. Berdasarkan jenis dibedakan
dengan lingkaran yang disebut lingkaran Euler.
1
Suatu perangkat yang tercakup dalam
subjek sama dengan perangkat yang terdapat dalam predikat. Semua S adalah semua P
contoh : Semua sehat adalah semua tidak sakit.
2
Suatu perangkat yang tercakup dalam
subjek menjadi bagian dari perangkat predikat. Semua S adalah P
contoh : Semua sepeda beroda.
Sebaliknya, suatu perangkat predikat merupakan bagian dari peringkat
subjek. Sebagian S adalah P
contoh : Sebagian binatang adalah kera
3.
Suatu perangkat yang tercakup dalam
subjek berada diluar perangkat predikat. Dengan kata lain, antara subjek dan
predikat tidak terdapat relasi. Tidak
satu pun S adalah P
contoh : Tidak seorang pun manusia adalah binatang
4.
Sebagian perangkat yang tercakup
dalam subjek berada di luar perangkat predikat. Sebagian S tidaklah P
contoh : Sebagian kaca tidaklah bening
Jenis
proposisi berdasarkan kriteria :
1.
Berdasarkan bentuk : proposisi
tunggal dan proposisi majemuk
2.
Berdasarkan sifatnya : proposisi
kategorial dan proposisi kondisional;
3.
Berdasarkan kualitas : proposisi
posititif (afirmatif) dan proposisi negatif;
4.
Berdasarkan kuantitas : proposisi
umum (universal) dan proposisi khusus (partikular).
Secara garis besar dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Bentuk-bentuk
proposisi
Berdasarkan
dua jenis proposisi, yaitu berdasarkan kualitas dan kuantitas didapat empat macam
proposisi, yaitu :
1.
Proposisi umum-positif – proposisi A
2.
Proposisi umum-negatif – proposisi E
3.
Proposisi khusus-positif – proposisi
I
4.
Proposisi khusus-negatif – proposisi
O
PENALARAN
Penalaran
adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Fakta atau data yang akan dinalar
itu boleh benar dan boleh tidak benar. Kalimat pernyataan yang dapat
dipergunakan sebagai data itu disebut Proposisi.
Macam Penalaran
a. Penalaran Deduktif
b. Penalaran Induktif
Penalaran Deduktif
Penalaran
yang bertolak dari sebuah konklusi/kesimpulan yang didapat dari satu atau lebih
pernyataan yang lebih umum. Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu
proposisi tempat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penalaran
deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang
beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan
yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa
penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited,
something else than what is posited necessarily follows from them”. pola
penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Corak
berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme
alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik
kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu
premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
Penarikan
secara langsung ditarik dari satu premis. Penarikan tidak langsung ditarik dari
dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis
kedua adalah yang bersifat khusus.
Jenis
penalaran deduksi yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu :
-
Silogisme
Kategorial
-
Silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi.
-
Premis Umum : Premis Mayor (My)
-
Premis Khusus : Premis Minor (Mn)
-
Premis Simpulan : Premis Kesimpulan
(K)
Dalam
simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan
predikat simpulan disebut term minor. Aturan umum dalam silogisme kategorial
sebagai berikut :
-
Silogisme harus terdiri atas tiga
term yaitu : term mayor, term minor, term penengah
-
Silogisme terdiri atas tiga
proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
-
Dua premis yang negatif tidak dapat
menghasilkan simpulan.
-
Bila salah satu premisnya negatif, simpulan
pasti negatif.
-
Dari premis yang postif, akan
dihasilkan simpulan yang positif
-
Dari dua premis yang khusus tidak
dapat ditarik satu simpulan.
-
Bila premisnya khusus, simpulan akan
bersifat khusus.
-
Dari premis mayor khusus dan premis
mayor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas
premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional
hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya
membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, bila simpulannya juga
menolak berarti konsekuen.
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas
premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi
Alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya,
simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Penalaran Induktif
Penalaran
induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk
hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak
pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah
proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata
menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya
kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi.
Contoh Paragraf Deduktif dan
Induktif
Contoh Paragraf Deduktif :
1. Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi
kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan dan setiap jenis dari narkoba
memiliki efek yang berbeda beda diantaranya adalah dapat menyebabkan detak
jantung yang lebih cepat dari normal bahkan banyak kasus orang yang menggunakan
narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis
2. Kebersihan sangat penting bagi kesehatan. Oleh
karena itu kita harus selalu menjaga kebersihan baik itu dari makanan yang kita
makan, kebersihan pakaian yang kita gunakan maupun lingkungan tempat tinggal
kita. Sudah banyak orang yang terserang penyakit dikarenakan kurang menjaga
kebersihan
3. Indonesia adalah negara yang majemuk. Terdapat
banyak agama dan kepercayaan dan selain itu suku budaya indonesia sangat
beragam misalnya suku jawa, madura, batak, ambon dan masih banyak lagi suku -
suku yang memiliki ciri khas masing - masing
Contoh Paragraf Induktif` :
1. Banyak sekali orang yang terkena penyakit sebagai
akibat dari kurangya kesadaran menjaga kebersihan baik itu dari makanan,
pakaian yang kita gunakan maupun lingkungan tempat kita tinggal padahal hampir
semua dari kita sudah tau bahwa kebersihan itu sangat penting untuk kesehatan
2. Suku jawa, suku madura, batak dan ambon adalah salah
satu dari sekian banyak suku yang terdapat di Indonesia. Selain suku dan budaya
yang beragam, terdapat pula berbagai agama dan kepercayaan maka dari itu
Indonesia dikenal dengan negara yang majemuk
3. Narkoba memiliki efek candu yang sangat kuat dan
dari jenis jenis narkoba tersebut ada yang dapat menyebabkan gairah meningkat,
detak jantung meningkat, dan pada kondisi tertentu dapat menyebabkan overdosis
dan kematian. Menghindari narkoba adalah harga mati karena sangat berbahaya
bagi kesehatan
Referensi :
·
http://bctask.blogspot.com/2011/03/pernalaran-bahasa-indonesia-2.html